Cara Menanam Pepaya
SYARAT TUMBUH TANAMAN PEPAYA
Tanaman pepaya
tumbuh optimal pada daerah dgn ketinggian tempat antara 200-500 mdpl.
Tanaman ini membutuhkan sinar matahari penuh tanpa naungan, dgn suhu
udara berkisar 22-26°C, pH tanah 6-7.
PELAKSANAAN BUDIDAYA PEPAYA
Persiapan Lahan
Persiapan lahan meliputi pembuatan lubang tanam (pembolongan mulsa) tepat di tengah bedengan dgn jarak
tanam ideal 2,75m zigzag. Sistem tanam zigzag bertujuan utk menjaga
kelembaban antar bedengan, terutama saat musim hujan. Lubangi mulsa dgn
panjang 40cm dan lebar 40cm atau bisa juga berbentuk bulat berdiameter
50 cm, kemudian dilakukan pembuatan lubang tanam dgn panjang 25cm, lebar 25cm, dan kedalaman 25cm.
Pemberian pupuk kandang yg sudah difermentasi dilakukan 2 minggu sebelum
tanam sebanyak 0,5kg/lubang tanam dan pupuk NPK 15-15-15 sebanyak 200
g/lubang tanam.
Persiapan Pembibitan Tanaman Pepaya dan Penanamannya
Pada persiapan pembibitan dibutuhkan rumah atau sungkup pembibitan utk
melindungi bibit yg masih muda. Kemudian menyediakan media semai dgn
komposisi 20 liter tanah, 10 liter pupuk kandang, dan 150 g NPK halus.
Media campuran dimasukkan ke dalam polibag semai berukuran 8cmx10cm.
Benih disemaikan ke dalam media sebanyak 1 butir/media. utk mempercepat
perkecambahan benih permukaan media ditutup dgn kain goni (bisa juga
menggunakan mulsa PHP) dan dijaga dalam keadaan lembab.
Pembukaan penutup permukaan media semai dilakukan apabila benih sudah
berkecambah, baru kemudian benih disungkup menggunakan plastik
transparan. Pembukaan sungkup dimulai pada jam 07.00 - 09.00, dan dibuka
lagi jam 15.00-17.00. Umur 14 hari menjelang tanam sungkup harus dibuka
secara penuh utk penguatan tanaman. Penyiraman jangan terlalu basah dan
dilakukan setiap pagi. Penyemprotan
dgn fungisida berbahan aktif simoksanil dan insektisida berbahan aktif
imidakloprid dilakukan pada umur 30 hss (hari setelah semai) dgn dosis ½
dari dosis terendah. Bibit yg sudah memiliki 4 helai daun sejati siap
utk pindah tanam ke lahan.
PEMELIHARAAN TANAMAN PADA BUDIDAYA PEPAYA
Penyulaman
Penyulaman dilakukan sampai dgn umur tanaman 1,5 bulan. Tanaman yg sudah
terlalu tua apabila masih terus disulam akan berpengaruh terhadap
pengendalian hama penyakit.
Perempelan
Perempelan tunas samping dilakukan pada tunas yg keluar di ketiak daun.
Bertujuan utk memacu pertumbuhan vegetatif tanaman, agar tanaman tumbuh
kekar, disamping itu juga menjaga kelembaban pada saat tanaman sudah
dewasa. Dilakukan sampai dgn munculnya bunga pertama.
Sanitasi Lahan dan Pengairan
Sanitasi lahan pada budidaya pepaya meliputi : pengendalian gulma/rumput
dan pengendalian air saat musim hujan sehingga tidak muncul genangan.
Pengairan diberikan secara terukur, dgn penggenangan atau pengeleban 2
minggu sekali jika tidak turun hujan. Penggenangan jangan terlalu
tinggi, batas penggenangan hanya 1/3 dari tinggi bedengan.
Pemupukan Susulan
Pupuk akar diberikan sebulan sekali dgn cara pengocoran, yaitu pada umur
1-4 bulan dosisnya 4kg NPK 15-15-15 dilarutkan dalam 200lt air, tiap
tanaman diberikan 1lt. Sedangkan pada umur di atas 4 bulan dosisnya 5kg
NPK 15-15-15 dan 1kg ZK dilarutkan dalam 200lt air, tiap tanaman
diberikan 1lt.
Pupuk daun kandungan Nitrogen tinggi diberikan pada umur 1 bulan, 2
bulan dan 3 bulan, sedangkan kandungan Phospat dan kalium tinggi
diberikan pada umur di atas 6bulan.
Hama dan Penyakit Pada Budidaya Tanaman Pepaya
Hama Tanaman Pepaya
1.Kutu Daun
Kutu daun mengisap cairan tanaman terutama pada daun yg masih muda,
kotoran dari kutu ini berasa manis sehingga menggundang semut. Daun yg
terserang mengalami klorosis(kuning), menggulung dan mengeriting,
akhirnya tanaman menjadi kerdil. Pengendaliannya dgn penyemprotan
insektisida berbahan aktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid,
asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin dgn dosis
sesuai petunjuk yg tertera pada kemasan.
2.Kutu Putih
Kutu putih berbentuk bulat dan berwarna kehijauan, seluruh tubuhnya
diselumuti lapisan lilin berwarna putih. Hama ini menyerang tanaman dgn
cara menghisap cairan daun dan menyelubungi buah. Serangan pada bunga
menyebabkan kerontokan. Kotorannya sangat manis sehingga mengundang
semut. Pengendaliannya dgn penyemprotan insektisida berbahan aktif
abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir,
sipermetrin, atau lamdasihalotrin dgn dosis sesuai petunjuk yg tertera
pada kemasan.
3.Kutu Kebul
Hama ini berwarna putih, bersayap dan tubuhnya diselimuti serbuk putih
seperti lilin. Kutu kebul menyerang dan menghisap cairan sel daun
sehingga sel-sel dan jaringan daun rusak. Pengendalian hama ini dgn cara
penyemprotan insektisida berbahan aktif abamektin, tiametoksam,
imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau
lamdasihalotrin dgn dosis sesuai petunjuk yg tertera pada kemasan.
4.Tungau
Tungau bersembunyi di balik daun dan menghisap cairan daun. Daun yg
terserang awalnya muncul bintik-bintik berwarna putih kemudian pada
serangan berat seluruh permukaan daun akan tampak berselaput putih,
serta pada permukaan bawah daun terdpt benang-benang halus berwarna
merah atau kuning. Pengendalian tungau dpt dilakukan dgn penyemprotan
insektisida akarisida berbahan aktif propargit,
dikofol, tetradifon, piridaben, klofentezin, amitraz, abamektin, atau
fenpropatrin dgn dosis sesuai petunjuk yg tertera pada kemasan.
Penyakit Tanaman Pepaya
1.Layu Bakteri
Serangannya disebabkan oleh bakteri, daun yg terserang terkulai lemas
dan gugur, pucuk tanaman membusuk dan terus menjalar ke bawah sampai
akhirnya seluruh tanaman membusuk. Pengendaliannya dgn membongkar
tanaman yg sakit sampai ke akar-akarnya, serta penyemprotan secara
kimiawi menggunakan bakterisida dari golongan antibiotik dgn bahan aktif
kasugamisin, streptomisin sulfat, asam oksolinik, validamisin, atau
oksitetrasiklin dgn dosis sesuai pada kemasan. Sebagai pencegahan,
dilakukan pengocoran dgn pestisida organik pada tanah setiap 1 bulan
sekali, contoh wonderfat dgn dosis sesuai anjuran pada kemasan.
2.Busuk Phytopthora
Penyakit ini menyerang semua bagian tanaman. Pangkal batang yg terserang
membusuk kemudian terkulai, serangan serius menyebabkan tanaman layu.
Daun yg terserang seperti tersiram air panas, layu, menguning dan
menggantung di sekitar batang sebelum akhirnya rontok. Akar lateral
membusuk, membentuk massa spora berwarna coklat tua, lunak dan berbau
tidak enak. Pada Buah serangan dimulai dari tangkai buah, buah
diselimuti miselium cendawan berwarna putih, akhirnya buah mengeriput
dan berwarna hitam. Pengendaliannya dgn sanitasi kebun, membongkar
tanaman yg terserang sampai ke akar-akarnya, serta memusnahkan buah yg
terserang. Pengendalian secara kimiawi menggunakan fungisida sistemik,
contoh bahan aktif yg bisa digunakan adalah metalaksil, propamokarb
hidrokloroda, simoksanil atau dimetomorf dan fungisida kontak, contoh
bahan aktif yg bisa digunakan adalah tembaga, mankozeb, propineb, ziram, atau tiram.
3.Antraknosa
Serangan antraknosa pada buah muda berbentuk luka kecil ditandai adanya
getah yg keluar dan mengental, pada buah menjelang masak ditandai
bulatan-bulatan kecil berwarna gelap, saat buah mulai masak bulatan
semakin membesar berlekuk berwarna cokelat tua, disini cendawan akan
membentuk massa spora. Pengendaliannya dgn sanitasi kebun, serta
memusnahkan buah yg terserang. Pengendalian secara kimiawi menggunakan
fungisida sistemik, contoh bahan aktif yg bisa digunakan adalah benomil,
metil tiofanat, karbendazim, difenokonazol, atau tebukonazol, dan
fungisida kontak berbahan aktif klorotalonil, azoksistrobin, atau
mankozeb. Dosis sesuai petunjuk pada kemasan.
4.Virus
Gejala serangan virus umumnya ditandai dgn pertumbuhan tanaman yg
mengerdil, daun mengeriting dan terdpt bercak kuning kebasah-basahan dgn
sisi daun bergaris-garis tidak teratur (mosaik). Penyakit virus sampai
saat ini belum ditemukan penangkalnya. Penyakit ini ditularkan dari satu
tanaman ke tanaman lain melalui vektor atau penular. Beberapa hama yg
sangat berpotensi menjadi penular virus diantaranya adalah thrips, kutu
daun, kutu kebul, dan tungau. Manusia dpt juga berperan sebagai penular
virus, baik melalui alat-alat pertanian maupun tangan terutama pada saat
pemangkasan. Beberapa upaya penanganan virus antara lain : membersihkan
gulma (karena gulma berpotensi menjadi inang virus), mengendalikan
hama/serangga penular virus, memusnahkan tanaman yg sudah terserang
virus, kebersihan alat dan memberi pemahaman kepada tenaga kerja agar
tidak ceroboh saat melakukan penanganan terhadap tanaman.
Strategi Pengendalian Hama dan Penyakit Pada Tanaman Pepaya
Penyemprotan pestisida harus dilakukan berseling atau penggantian bahan
aktif yg tertera di atas setiap melakukan penyemprotan, jangan
menggunakan bahan aktif yg sama secara berturut-turut. Tanaman pepaya
merupakan tanaman yg tahan terhadap serangan hama penyakit, sehingga
penyemprotan dpt dilakukan 1 minggu sekali atau sesuai kebutuhan. Jadi
penggunaan pestisida dpt dihemat.
PANEN
Buah pepaya dpt dipanen saat tanaman berumur 7 bulan. Buah yg dipanen
adalah buah yg 20% masak. utk menjaga kondisi tanaman agar tetap sehat,
pada saat pemanenan gunakan pisau atau sejenisnya supaya bekas potongan
tidak mudah terserang penyakit terutama pada musim hujan.
sumber : binausaha-mandiri.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment