Budidaya Tanaman Durian
BUDIDAYA DURIAN
Durian (Durian Zibethinus Murr) merupakan tanama asli Asia Tenggara
yang beriklim tropis, berikut ini akan diuraikan secara singkat budi
daya tanaman durian sebagai panduan umum :
Syarat Tumbuh
Tanaman durian akan tumbuh secara oftimal pada daerah tropis pada
ketinggian 50 – 1000 Dpl serta intensitas cahaya matahari 40 – 50%
dengan suhu 22 – 30 o. curah hujan antara 1500 – 2500 mm pertahun,
kemudian daerah itu mengalami bulan basah selama 9 – 11 bulan pertahun
dan bulan kering selama 3 – 4 bulan untuk proses pembuangan.
Tanah lempung berpasir subur dan memiliki kandungan bahan organik
adalah tanah yang cocok bagi tanaman durian. Kemudian jenis tanah
latosol,
Podsolik merah kuning, adosol merupakan jenis tanah yang paling cocok
bagi tanaman durian. Tekstur tanah yang berat seperti tanah liat,
kurang baik bagi tanaman durian karma proses pengeringanya sangat sulit
terutama pada musim hujan, kemidian pada musim kemarau tanah liat
menjadi keras sehingga tanaman durian susah menyerap air dan pertumbuhan
akarnya terganggu. Kemudian topografi yang baik bagi tanaman durian
adalah yang agak miring tetapi tidak melebihi 35o,untuk tanah miring
perlu terasiring untuk mencegah erosi. Akar tanaman durian sanggup
menembus kedalam tanah hingga tiga meter, maka lokasi yang baik adalah
yang memiliki kedalaman air tanah sekitar 50 – 300 cm. Lokasi yang
terlalu rendah air tanahnya dapat mengakibatkan kebusukan akar. Selain
dari pada itu yang perlu diperhatikan adalah pH tanah yang terkandung,
pH tanah yang baik sekitar 6,0 – 7,0 jika pH tanah kurang dari nilai itu
kapur dolomit dapat digunakan untuk menetralkanya.
1.2. Penanaman Tanaman Durian
1.2.1 Memilih bibit
Langkah awal sebelum menanam adalah memiliki bibit yang baik dengan
Varietas unggul yang telah disahkan oleh department pertaniaan.
Selain daripada itu juga perlu diperhatikan jenis durian unggul yang
cocok untuk ditanam pada lokasi yang sesuai dengan asal induk tanaman
misalnya jenis matahari, durian ini asli jonggol jawa barat maka cocok
ditanam di daerah jawa barat namaun untuk jenis durian introduksi dari
Thailand misalnya jenis monthong dan chanee tidak terpengaruh oleh
kondisi lahan , artinya ditanam didaerah manapun akan sama hasilnya
dengan induk tanamanya (mudah beradaptasi), hal inilah salahsatu
keunggulan jenis monthong dan chanee. Adapun cirri – ciri umum bibit
durian yang baik selain jenis / Varietasnya adalah sebagai berikut :
Bibit Sehat dan Segar
Bebas Hama dan Penyakit
Daunya banyak
Batangnya kokoh dan percabanganya 2 – 4 arah
Pada batang terlihat adanya perkembangan tunas-tunas baru
Keseimbangan antara tinggi tanaman dengan jumlah daun
1.2.2 Penanaman Bibit
Persiapan awal dalam penanaman bibit terlebih dahulu lahan
dibersihkan dari tanaman lain yang kira – kira mengganggu sinar
matahari, karena tanaman durian sangat membutuhkan sinar matahari penuh
untuk pertumbuhanya. Jarak tanaman yang ideal adalah dengan ukuran 10 x
10 m atau batas minimal jarak penanaman 8 x 8 m.Dengan pola jarak tanam
ini maka tanaman tidak saling berebut unsur hara, penyebaran penyakit
tidak mudah menyebar dan sinar matahari efektif menembus tanaman. Lubang
tanam yang telah dibuat kemudian didiamkan/dikosongkan selama tiga
sampai satu minggu, hal ini dilakukan dengan maksud agar gas – gas
beracun dalam tanah akan hilang sehingga tanaman akan tumbuh dengan
oftimal. Penanaman dilakukan setelah lubang terlebih dahulu dikosongkan
dengan posisi menghadap matahari pagi serta bentuk penanaman berbentuk
kerucut/donat hal ini dimaksudkan untuk menghindari genangan air pada
sekitar lubang tanaman. Tahap akhir dari proses penanaman adalah
penyiraman dengan air disekitar tanaman sebanyak -+10 liter air.
Pemupukan
Pemupukan tanaman durian dapat menggunakan pupuk organik. Pada masa
awal pertumbuhan tanaman diberi pupuk yang mempunyai kandungan nitrogen
dan fosfor yang tinggi, pemberian pupuk organik atau pupuk kadang
pertamakali bersamaan dengan penanaman sebanyak satu karung (30 kg).
pemberian pupuk kandang diulang setahun sekali , pemupukan diberikan
pada akhir misim hujan atau awal musim kemarau ,adapun cara pupuk
kandang adalah dengan cara ditaburkan dibawah tajuk dalam tanaman.
Untuk mendapatkan kualitas terbaik pupuk organik, maka perlu
diperhatikan tingkat kematangan dan efektifitas pupuk serta mudah
diserap tanaman . Untuk mendapatkan hal itu maka perlu dilakukan
fermentasi pupuk kandang. Adapun bahan utama untuk memfermentasikan
pupuk kandang adalah dengan pemberian micro organisme. Bahan micro
organisme yang dianjurkan menggunakan KATALEK, yang terbukti efektif
dengan hasil yang memuaskan. Perbandingan antara pupuk kandang dengan
katalek adalah 1Kg Katalek : 1 ton pupuk kandang.
Hal yang sangat penting dalam perlakuan pupuk organik yaitu adalah
dengan pemberian unsur kalsium tinggi(Cals). Karena unsur ini sangat
berguna dalam hal memprotek tanaman dari segala kondisi, memberikan
kemudahan penyerapan unsur makro dan mikro, dan sebagai penetralisir
tanah.
Kemudian pemupukan dengan pupuk anorganik pemberianya dapat dilakukan
dengan cara dibenamkan kedalam disekeliling tanaman. Pembenaman dapat
dilakukan dengan cara menggali tanah membentuk parit mengelilingi pohon
dibawah tajuk terluar tanaman. Pemberian pupuk anorganik pertamakali
dilakukan pada saat tanaman berumur dua bulaln (setelah tanam),Pemupukan
ini diulang setiap 6 bulan. Pemupukan dilakukan sejak awal pertumbuhan
sampai pada tahun ketiga ditujukan untuk pertumbuhan tanaman, pada masa
ini pilihan pupuk NPK dengan kadar N tinggi.Setelah menginjak tahun
ketiga, selain untuk pertumbuhan, pemupukan bertujuan untuk merangsang
pertumbuhan bunga, sebagai patokan pemberian pupuk anorganik yaitu NPK
adalah sebagai berikut :
Pemupukan pertama yaitu dua bulan setelah tanaman dengan pupuk Urea,
SP, KCL,dengan perbandingan 4 bagian urea, 2 bagian SP, 1bagian KCL,
(4:2:1). Dosisnya 250 gram pertanaman dan seterusnya 750 gram s/d 2kg.
Setelah memasuki masa produktif + umur 3 tahun tanaman durian dipupuk
NPK pembuahan yaitu NPK 15 – 15 – 15 atau NPK 16 – 16 – 16 apabila
mencampur sendiri menggunakan pupuk Urea, SP, KCL, dengan perbandingan 2
bagian Urea, 4 bagian SP, 1 bagian KCL (2:4:1) dosis 2 kg pertanaman .
Untuk memperbaiki kualitas buah yang lebih baik (mempertahankan kualitas buah) diberikan KnO3 sebelum masa pembuangan.
Pemberian pupuk anorganik NPK setelah berbuah cukup 1 kali setahun
yaitu sebelum berbunga. Untuk lebih detail lihat pada lampiran mengenai
program pemupukan.
1.4.Pemeliharaan
1.4.1. Pengairan
Pada masa awal pertumbuhan tanaman durian, setiap tanaman membutuhkan
air sebanyak 10 – 20 liter perhari. Cara penyiraman agar tidak terjadi
genangan yang mengakibatkan kelembaban tanah serta busuk akar maka cara
yang ideal adalah dilakukan 2 hari sekali atau tergantung kondisi tanah
dan cuaca, penyiraman paling baik pada pagi hari cara ini dilakukan pada
masa awal pertumbuhan sampai tanaman lewat masa pertumbuhan (satu
bulan). Penyiraman selanjutnya dilakukan minimal satu minggu sekali.
Penyiraman rutin dilakukan terutama pada saat musim kemarau.
1.4.2. Penyiangan
Secara rutin tanaman durian harus dibersihkan dari rumput yang
terdapat dibawah tajuk. Cara pembersihan rumput harus menghindari
tertutupnya akar mayang yang muncul dipermukaan tanah. Apabila bamnyak
akar mayang yang terputus maka akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman
menjadi terhambat atau stress, maka cara yang ideal yaitu dengan cara
mencabut rumput atau memangkas rumput tidak sampai mengenai tanah serat
dengan menimbun tanah atau pupuk kandang dibawah tajuk tanaman. Selain
dari pada itu tanaman durian harus terbebas dari tanaman lain yang
menghalangi sinar matahari.
1.4.3. Pemangkasan
Pemangkasan bertujuan untuk membentuk pohon agar memiliki percabangan
yang seimbang dan kuat. Pemangkasan ini dilakukan pada saat tanaman
menginjak umur 1,5 tahun dimana tanaman mulaili memiliki percabangan
yang banyak. Pemangkasan pertama dilakukan pada cabang pertama dan kedua
yang mengarah ke tanah. Hal ini dilakukan agar batang tidak terlindungi
oleh cabang yang berdaun lebat sehingga sinar matahari masuk dan
terhindar dari kelembaban, pemangkasan kedua dilakukan pada saat setelah
panen buah. Pada saat itu akan tumbuh tunas – tunas baru yang tak
beraturan. Tunas – tunas tersebut jika dibiarkan akan mengganggu sinar
matahari masuk. Untuk itu maka perlu dilakukan pengurangan tunas – tunas
yang tidak produktif.
1.4.4. Formula Penyemprotan
Untuk membantu pertumbuhan tanaman dan pencegahan terhadap hama serta
penyakit maka harus dilakukan penyemprotan dengan dosis yang seimbang
secara rutin dilakukan setiap bulanya minimal dua kali atau disesuaikan
dengan kondisi dan kebutuhanya, penyemprotan dilakukan pada pagi hari
dan disemprot secara merata kedalam daun dan batang tanaman, berikut ini
akan dijelaskan tentang pembuatan formula penyemprotan yang sesuai
dengan kebutuhan tanaman.
Tahap usia pertumbuhan,(ukuran Untuk Kebutuhan Volume Air 15 Liter )
Keterangan Jenis Dosis
1.Tahap Usia Pertumbuhan
Insektisida Curacron 20 cc
Fungisida To fresh/Dithane 30 gram
Zat Tumbuh Atonik 30 gram
Pupuk Daun 40cc
Perekat Agristik 10 cc
2. Tahap Usia Produktif : (ukuran untuk kebutuhan volume air 15liter)
Keterangan Jenis Dosis
Insektisida Curacron 20 cc
Fungisida To fresh/Dithane 20 gram
Pupuk daun 40 cc
Perekat Agristik 10 cc
3. Tahap tanaman berbuah
Keterangan Jenis Dosis
Insektisida Curacron 20 cc
Fungisida To fresh/Dithane 20 gram
Asam Amino 40 cc
Pupuk Daun 40 cc
Perekat Agristik 10 cc
1.5. Hama dan Penyakit tanaman Durian
Penanggulangan hama dan penyakit merupakan hal yang sangat penting
dalam usaha tani tanaman durian. Oleh karena serangan hama dan penyakit
dapat menurunkan produksi dan kualitas buah, bahkan dapat mematikan
tanaman durian. Penanggulangan hama dan penyakit dapat dilakukan seperti
mencegah masuknya hama dan penyakit ke lokasi kebun dengan karantina
bibit. Memusnahkan tanaman, mengsanitasi kebun dengan baik. Menanam
tanaman pelindung untuk mengalihkan serangan hama dan penyakit.
1.5.1.Hama Tanaman Durian
Penggerek batang,Batocera Naminator, Xylentus Lenconotus, Lamzera
Coffeae, Menyerang tanaman dengan membuat lubang pada batang, dahan dan
ranting. Ciri-ciri serangan penggerek tersebut ditandai dengan adanya
lubang yang disertai kotoran dan cairan berwana merah dari bekas kayu
yang diserang penggerek, akibat serangan tersebut tanaman menjadi layu,
daun – daun kering dan rontok akhirnya tanamanpun mengalami kematian.
Pengendalian terhadap penggerek batang antara lain dengan cara sebagai
berikut :
Menjaga sanitasi kebun dengan cara memusnahkan rumput – rumputan, gulma, tanaman inang, dan daun – daun durian yang sudah rotok.
Memotong dan memusahkan batang dan ranting yang terkena serangan hebat.
Menutup bekas lubang penggerek dengan kapas yang sudah diberi insektisida sistemik.
Menyuntik tanaman dengan menggunakan insektisida sistemik melalui akar atau daun.
1.5.1.2. Kutu Loncat
Kutu loncat umumnya menyerang daun yang masih muda dengan cara
menghisap cairannya. Gejala yang ditimbulkanya secara langsung adalah
daun berwarna berbintik – bintik berwarna kecoklatan. Daun keriting
berlubang, dan berukuran tidak normal / kerdil. Hama ini berukuran
kecil, warnanya cokelat dan diselimuti benang – benang lilin berwarna
putih sebagai hasil sekresinya. Pengendalian kutu loncat dapat dilakukan
dengan menyemprotkan insektisida sistemik seperti : Curacron, Dursban,
dll dengan konsentrasi 0,2 %.
1.5.1.3. Kutu Putih
Hama kutu putih (Psendococus sp.) berbentuk bulat kehijauan dan
tumbuhnya diselimuti oleh lapisan lilin agak keputihan. Kutu ini
menyerang tanaman durian dengan menghisap cairan daun, hama ini juga
menyerang penyakit embun jelaga. Kotoranya yang manis mengundang semut
sehingga penyebaranya mengikuti semut. Akibat serangan kutu putih daun
menjadi keriting dan merana. Bunga dan buah dapat mengalami kerontokan
pemberantasan kutu putih harus sekaligus dengan embun jelaga dan semut
yang menjadi sarana penyebaranya pemberantasan dapat dapat menggunakan
insektisida dan akarisida.
1.5.2 Penyakit Tanaman
1.5.2.1 Kanker Batang dan Mati Pucuk
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Phitophihora palmifora adalah
penyakit yang cukup ganas dengan tingkat kematian hingga 50 %. Tanda –
tanda yang terkena kanker adalah adanya luka yang mengeluarkan lendir
berwarna merah pad kulit batang bagian bawah dekat tanah. Serangan yang
hebat membuat batang menjadi busuk, kayunya terbuka dan berwarna merah
kecoklatan berbintik merah dan atau ungu, bila serangan semakin
mengganas tanaman dapat mati cendawan ini biasanya menyerang tanaman
yang digunakan untuk batang bawah pengendalianya selain dengan
menggunakan sanitasi kebun, memperlebar jarak tanam, menekan gulma,
memangkas tanaman, dapat juga menyemprotkan fungisida (Benlate) pada
tanaman atau dengan mengoleskan pada batang yang terluka lalu menutupnya
dengan parafin.
1.5.2.2 Busuk Akar
Penyakit busuk akar dapat menyerang tanaman dewasa maupun yang masih
bibit. Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Pyhium vekans. Serangan
ditandai dengan bercak nekrotik yang berawal dari ujung akar lateral.
Jika akar dibedah pada bagian korteks akan terlihat warna cokelat dan
pada bagian yang berkayu akan tampak warna merah muda dengan bercak
cokelat. Penyakit busuk akar selain disebabkan oleh Phytmum Vexans dapat
juga oleh Fisarium sp. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian langsung
pada tanaman durian. Penanggulanganya dengan menyemprotkan fungisida
dengan bahan aktif : metalaxyl, fosetyl alumunium, atau etridiazole
tanaman yang sudah terserang dan mati sebaiknya dibakar dan bekas
lubangnya diberi kapur, pencegahan dapat dilakukan dengan pada musim
hujan system drainase kebun diperbaiki agar tidak terjadi genangan air
yang dapat membusukan akar.
1.5.2.3. Bercak Daun
Penyebab terjadinya penyakit bercak daun adalah cendawan
colletotrichun durionis. Gejala serangan ditandai dengan timbulnya
bercak – bercak besar kering pada daun tanaman yang akhinya menjadi
lubang, serangan ini dapat menyebabkan terganggunya fotosintesis pada
daun, pengendalian bercak daun dapat dilakukan dengan memotong bagian
tanaman yang terserang atau dengan menyemprotkan fungisida yang berbahan
aktif tembaga.
1.5.2.4. Jamur Umpas
Penyakit ini disebabkan oleh jamur umpas (Pink disease). Gejala yang
ditimbulkan yaitu munculnya cairan berwarna kuning pada bagian batang
yang terserang dan diselimuti dengan benang – benang jamur berwarna
metalik seperti sarang laba – laba. Pada kelembaban yang tinggi benang –
benag tersebut akan berubah warna menjadi merah muda (Pink). Serangan
jamur umpas ini dapat mengakibatkan kematian cabang, penanggulanganya
dengan mengoleskan fungisida berbahan aktif tembaga pada bagian yang
terserang. Mengurangi kelembaban diareal penanaman, memotong bagian yang
terserang, dan menyemprot tanaman dengan fungisida seperti : Ditane
M-45, dll.
1.5.2.5. Busuk Buah
Penyakit busuk buah disebabkan oelh cendawan Phytophhthora palmivora.
gejala serangan terlihat adanya bercak – bercak basah berwarna cokelat
kehitaman pada kulit buah. Setelah beberapa lama buah akan busuk basah
pada bagian yang terserang akan terbentuk miselium dan spogaria berwarna
putih. Penanggulamgan penyakit ini selain dengan menyemprotkan
fungisida juga dibarengi dengan penyemprotan insektisida untuk membunuh
serangga dan siput yang menjadi vektornya. Buah yang telah diserang
harus dibuang.
1.5.3 Penyakit Fisiologis
1.5.3.1. Ujung Daun Mengering
Tanaman durian yang terserang penyakit ini ditandai dengan
mengeringnya bagian ujung daun dan pinggir – pinggir daun dan berwarna
cokelat. Penyebab penyakit ini adalah tanaman durian kekurangan unsure
mikro Zn. Penyakit ini dapat mempengaruhi fotosintesis daun.
Penanggulanganya dapat dilakukan degan menyemprotkan unsure mikro Zn
pada daun. Selain karena kekurangan unsure Zn penyakit ini terjadi
karena kekurangan air. Setelah tanaman disiram dan kebutuhan air telah
tercukupi kondisi daun tanaman akan berangsur pulih.
1.5.3.2. Daging Buah Keras
Penyakit ini ditandai dengan mengerasnya beberapa bagian buah durian.
Selain itu buahpun berwarna pucat dan rasanya hamba. Penyakit ini
terjadi padabuah durian karena jumlah biji terlalu banya, selainitu
factor lain adalah kekurangan kalsium dan magnesium.
1.6 Masa Panen – Pasca Panen
1.6.1. Masa Panen – Memetik buah Durian
Pada umumnya durian lokal akan berbuah pada umur 8 – 10 tahun,
kemudian durian genjah seperti monthong dan chanee akan berbuah pada
umur 4 – 5 tahun sejak tanam, masa panen ini berlaku dengan catatan
bibit menggunakan sambung pucuk atau okulasi, pada umumnya buah durian
akan mengalami tingkat kematangan sempurna 4 bulan setelah bunga mekar.
Untuk Janis monthong waktu petik yang tepat adalah 125 – 135 hari. Lalu
jenis chanee 110 – 160 hari setelah bunga mekar.
Selain patokan waktu sejak bunga mekar, waktu petik juga dapat
dilakukan berdasarkan tanda – tanda fisik pada buah sebagai berikut :
Ujung duri berwarna cokelat tua
Garis –garis diantara duri berwarna lebih jelas
Tangkai buah lunak dan muda dibengkokan
Ruas – ruas ditangkai buah membesar
Buah baunya harum yang khas
Terdengar bunyi kasar dan bergema jika buah di pukul
Pemetikan buah / panen bila hendak di konsumsi langsung bisa
dilakukan setelah matang 100 % (buah akan jatuh sendiri). Bila panen
bertujuan untuk komersial dengan pengangkutanjarak jauh (eksport).
Pemetikan sebaiknya dilakukan pada tingkat kematangan 80 % akan
diperoleh 100 hari sejak bunga mekar, durian pada tinggakat kematangan
ini dapat disimpan 2 – 3 minggu. Alat yangdigunakanuntuk memetik buah
durian dapat menggunakan pisau atau galah berpisau. Yang dipotong adalah
tangkai buah yang dekat pangkal batang, kemudian buah jangan sampai
jatuh agar tidak merusak buah durian.
1.6.2. Penanganan masa Panen
Buah hasil pemetikan perlu penanganan yang tepat agar kualitasnya
tetap terjaga hingga ditempat penjualan, eksport, pasar regional,
supermarket , dan lain – lain . adapun cara penangananya yaitu sebagai
berikut :
Setelah pemetikan selesai, buah diberi label/keterangan tentang asal
kebun atau pohon dan jenis durianya, hal ini dilakukan untuk mengkontrol
kualitas buah.
Buah dicuci dengan air untuk membersihkan dari kotoran yang melekat pada buah.
Buah dicelupkan pada larutan fungisida benomil atau O-ethyl
phosphonate untuk menghindari kebusukan karena cendawan Phytophtora sp
selama masa pemeraman atau pengangkutan.
Buah diangin – anginakan supaya kering.
Buah diseleksi /disortir berdasarkan grade (tingkat) mutu buah untuk
pasar amerika serikat dan eropa, berat yang diminta : 2,5 – 3 kg untuk
asia bobot yang diminta 2 – 5 kg. selain berdasarkan bobot, seleksi
dapat dilakukan berdasarkan jumlah juring dan isinya untuk durian
monthong, adapun spesifikasinya yaitu sebagai berikut :
Mutu kelas 1 : memiliki 4 – 5 juring yang terisi penuh
Mutu kelas 2 : memiliki 5 juring, 2 juring yang terisi penuh
Mutu kelas 3 : memiliki 5 juring, 3 juring yang tidak terisi penuh, buah kelas tiga ini hanya bisa dijual dipasar lokal
Setelah buah di seleksi, buah dimasukan kedalam peti atau kotak karton yang bisa menampung 3-5 buah durian.
Namun ada metode packing lainya yaitu dengan mengupas buah durian
kemudian daging buahnya disimpan dalam pembungkusplastik kedap udara.
sumber : binausaha-mandiri.blogspot.com